macam macam dalam asuhan kebidanan


Dalam melakukan pelayanan kebidanan sesuai dengan wewenang dan lingkup pelayanan, maka konseling dalam bidang kebidanan meliputi :
1. KOMUNIKASI PADA BAYI DAN BALITA            
A. Fase pre liguistic (fase sebelum bicara)
Suara pertama yang dikeluarkan bayi baru lahir adalah tangis sebagai reaksiterhadap tekanan udara dan suhu luar uterin. Kebutuhan komunikasi lewat tangis sampai usia 1 tahun.Pada fase ini termasuk bunyi refleksi (berupa reflek vocal) meliputi :
1). Babling (meraban)
2). Echolalia          
B. Kata pertama
1. Usia 10 – 12 bulan timbul pengertian pasif dari bahasa.
2. Bicara sesungguhnya mulai usia 12 – 18 bulan.
3. Satu kata mengandung arti satu kalimat, misal : mengatakan makan berarti saya mau makan.
4. Menggunakan empat kata pada usia 15 bulan.
5. Sepuluh kata pada usia delapan belas bulan.
C. Kalimat pertama         
1. Usia 2 tahun anak mulai menyusun kata.
2. Disebut periode permulaan pembicaraan.
3. Kalimat anak mempunyai arti pribadi, tidak ikut aturan.
4. Kadang – kadang disusun kombinasi kata yang aneh.
D. Kemampuan bicara egosentris dan memasyarakat
Kemampuan bicara egosentris (berpusat pada diri sendiri) dibedakan 3 macam :
1). Repetitif (pengulangan)
2). Monolog (bicara satu arah) pada anak para sekolah.
3). Monolog kolektif
E. Perkembangan semantik
Faktor - faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa
a. Intelegensi (kecerdasan)
Anak yang mempunyai kemampuan intelektual rendah akan lebih rendah perkembangan bahasanya dibanding dengan anak yang mempunyai intelegensi normal atau tinggi.
b. Jenis kelamin
1. Pada tahun pertama tidak banyak perbedaan, setelah itu wanita lebih superior.
2. Usia sekolah akhir setara kembali dalam perbendaharaan kata, laki – laki lebih unggul dalam kata – kata tertentu, wanita unggul dalam tata bahasa.
c. Bilingual (dua bahasa)
d. Status tunggal atau kembar
1. Anak kembar rangsang bicara kurang dari oranglain.
2. Kurang motivasi bicara dengan orang lain
e. Rangsangan atau dorongan orangtua
Orangtua yang tidak instruktif maka anak lebih cepat dalam perkembangan bahasa.
f. Sosial ekonomi
1. Sosial ekonomi tinggi lebih unggul ditunjang fasilitas.
2. Sosial ekonomi rendah lebih unggul dalam dialek.
Prinsip komunikasi yang efektif pada anak
a. Mengikuti perkembangan psikologis anak
b. Kontak kasih sayang orangtua dapat memperkuat kepribadian anak
c. Pentingnya dalam komunikasi : belaian, dukungan dan sentuhan akan menimbulkan rasa senang dan bahagia.
d. Dorongan bidan yaitu dengan membantu ibu serta pihak lain dalam memberikan dukungan rangsang aktif dalam bahsa dan emosi.
2. KOMUNIKASI PADA REMAJA
Konseling yang diberikan pada anak laki – laki dan perempuan pada masa remaja bertujuan memberikan pemahaman dan upaya penyesuaian diri terhadap perubahan fisik dan emosi yang terjadi pada usia remaja. Pelaksanaan konseling pada remaja menggunakan pendekatan kelompok. Pertama, bidan perlu menjalin hubungan komunikasi secara terbuka, menerima remaja secara utuh, sehingga remajapun dapat secara terbuka mengungkapkan hal – hal yang belum diketahui.
3. KOMUNIKASI PADA CALON ORANGTUA
Aktifitas sebagai calon orangtua/menjadi orangtua membantu pemahaman diri untuk menjadi orangtua, baik sebagai ayah maupun sebagai ibu. Perubahan status kehidupan sesuai dengan perkembangan terjadi secara alami. Salah satu peran bidan ketika menghadapi klien adalah melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling kebidanan. Untuk memperjelas arah konseling kebidanan pada calon oangtua, perlu adanya pemahaman terlebih dahulu tentang hal – hal sebagai berikut :
1. Menjadi orangtua
2. Tanggungjawab sesuai sebagai kepala keluarga dan sebagai ayah.
3. Tanggungjawab perempuan sebagai ibu dalam keluarga
4. KOMUNIKASI PADA WANITA HAMIL
Konseling pada wanita hamil terutama ditujukan pada ibu dengan kehamilan pertama. Konseling yang diberikan oleh bidan pada trimester pertama dan pada perkembangan janin sesuai dengan usia kehamilan, serta perubahan yang terjadi pada ibu sendiri pada ibu sendiri dan pencegahannya.
Konseling pada kehamilan trimester ke tiga berfokus pada intervensi yang diberikan pada klien adalah keadaan janin dalam rahim, posisi janin yang berkaitan dengan letak janin. Persiapan persalinan baik yang normal maupun yang tidak normal didahului dengan penjelasan tanda persalinan. Bidan juga memberikan informasi mengenai tempat bersalin sesuai dengan kondisi ibu. Bidan juga memberikan informasi tentang hal – hal yang berkaitan dengan laktasi, mencakup proses laktasi dan pemberian ASI.
5. KOMUNIKASI PADA IBU BERSALIN
Kegiatan konseling pada ibu bersalin merupakan pemberian bantuan pada ibu yang akan melahirkan dengan kegiatan bimbingan proses melahirkan. Tujuan aktivitas ini untuk kesejahteraan ibu dan proses kelahiran dapat berjalan dengan semestinya.
6. KOMUNIKASI PADA IBU NIFAS
Bantuan konseling pada ibu nifas dalam hal adaptasi pada masa nifas, tehnik menyusui dan perawatan payudara atau manajemen laktasi. Pemahaman klien terhadap keadaan dirinya perlu memperoleh bantuan, hal tersebut karena klien masih dalam kondisi lemah, lelah akibat persalinan, adanya perasaan nyeri setelah melahirkan, proses involusi, proses lochea.
7. KOMUNIKASI PADA IBU MENETEKI/MENYUSUI
Komunikasi ditekankan pada peranan ibu untuk memberikan air susu kepada bayi sebagai wujud tali kasih.
8. KOMUNIKASI PADA AKSEPTOR KB
Tidak semua akseptor KB mengalami kenyamanan dalam menggunakan alat kontrasepsi. Ada juga yang mengalami perubahan baik secara fisiologis maupun psikologis setelah penggunaan alat kontrasepsi. Perubahan fisiologis yang sering terjadi adalah akibat dari efek samping penggunaan alat kontrasepsi tersebut. Misalnya pusing, BB bertambah, timbul flek-flek di wajah, gangguan menstruasi, keputihan, gangguan libido, dll. Adapun perubahan psikologis yang dialami adalah kecemasan atau ketakutan akan keluhan-keluhan yang terjadi, kegagalan dalam pemakaian alat kontrasepsi.
9. KOMUNIKASI PADA WANITA MASA KLIMAKTERIUM DAN MENOPAUSE
Pada fase Menopause dan Klimakterium wanita mengalami perubahan fisiologis dan perubahan psikologis. Perubahan fisiologis yang dapat terjadi misalnya hot flash, keringat dingin, haid tidak teratur, dispareuni, jantung berdebar-debar, dll. Adapun perubahan yang bersifat psikologis adalah kecemasan terhadap keluhan-keluhan yang dialami.
10. KOMUNIKASI PADA WANITA DENGAN GANGGUAN REPRODUKSI
Wanita dengan gangguan sistem reproduksi akan mengalami gangguan atau perubahan yang bersifat fisiologis maupun psikologis. Perubahan fisiologis yang terjadi seperti keputihan, gangguan haid, penyakit menular seksual, dll. Sedangkan perubahan yang bersifat psikologis diantaranya ibu cemas, takut akan masalah-masalah yang terjadi dan ketidaksiapan dalam menerima kenyataan.
Referensi
Suparyanti, R. 2008. Handout Komunikasi Pada Bayi dan Anak.
Tyastuti, dkk., 2008, Komunikasi & Konseling Dalam Praktik Kebidanan, Yogyakarta: Fitramaya.